Indonesia kaya akan peribahasa yang sarat akan makna. Berikut adalah contoh 50 peribahasa populer beserta artinya:
1. Air beriak tanda tak dalam: Tanda-tanda yang kelihatan menunjukkan ada sesuatu yang tersembunyi.
2. Air cucuran atap jatuh ke pelimbahan juga: Orang yang baik akan tetap baik di mana pun dia berada.
3. Ada asap, pasti ada api: Ada tanda-tanda yang jelas bahwa ada masalah atau sesuatu yang salah.
4. Ada gula ada semut: Ketika ada sesuatu yang menguntungkan, orang akan datang berkumpul.
5. Bagai aur dengan tebing: Seperti dua hal yang saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan.
6. Bagai kera mendapat bunga: Orang yang tidak tahu menghargai sesuatu yang diberikan.
7. Bagai pinang dibelah dua: Sangat cocok dan serasi.
8. Bagai pungguk merindukan bulan: Keinginan yang tidak realistis atau mustahil.
9. Bagai telur diujung tanduk: Dalam keadaan yang sangat berbahaya atau tidak pasti.
10. Bagai menelan bulat-bulat: Menerima atau mempercayai sesuatu begitu saja tanpa mempertimbangkan atau memahami dengan benar.
11. Bagai mencurah air ke daun keladi: Memboroskan sesuatu tanpa hasil yang berarti.
12. Bagai pincang di antara dua kaki: Orang yang tidak memihak pada salah satu pihak atau tidak tegas dalam mengambil keputusan.
13. Bagai air di daun talas: Tidak bertahan lama atau tidak tahan terhadap ujian.
14. Bagai air yang tak pernah surut: Keberanian dan semangat yang tidak pernah pudar.
15. Bagai mencari jarum dalam tumpukan jerami: Mencari sesuatu yang sulit atau hampir tidak mungkin ditemukan.
16. Bagai kacang lupa pada kulitnya: Orang yang melupakan asal-usul atau bantuan yang pernah diterimanya.
17. Bagai kucing mati rasa: Orang yang acuh tak acuh terhadap situasi atau tidak merasa bersalah atas perbuatannya.
18. Bagai kuda lumping dimanja: Orang yang terlalu dimanjakan sehingga menjadi manja dan tidak mandiri.
19. Bagai kuku dengan isi: Sangat erat dan tidak dapat dipisahkan.
20. Bagai tikus mati di lumbung padi: Kejadian yang merugikan atau kerugian besar.
21. Bagai tembok menahan air: Tidak berguna atau tidak efektif dalam mengatasi masalah.
22. Bagai menaruh telur di pangkuannya: Seseorang yang tidak bertanggung jawab dan mengacuhkan tugasnya.
23. Bagai api dalam sekam: Sesuatu yang berbahaya atau menimbulkan ancaman, namun tidak terlihat dari luar.
24. Bagai langit dengan bumi: Sangat berbeda atau bertolak belakang.
25. Bagai di ujung tanduk: Dalam keadaan yang kritis atau sangat sulit.
26. Bagai pinang dibelah dua : dua hal yang sangat mirip dan serupa.
27. Bagai ketam menggenggam padi: Orang yang serakah dan tidak pernah puas.
28. Bagai melukis di air: Seseorang yang tidak konsisten atau tidak memiliki keberlanjutan.
29. Bagai padi yang bergoyang: Orang yang mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.
30. Bagai rusa masuk kampung: Orang yang merasa asing atau tidak nyaman dalam lingkungan baru.
31. Bagai burung dalam sangkar: Orang yang merasa terbatas dalam kebebasannya.
32. Bagai layang-layang putus tali: Orang yang kehilangan arah atau tujuan dalam hidup.
33. Bagai kumbang ke lampu: Orang yang terlalu tertarik pada hal-hal yang berbahaya atau merugikan.
34. Bagai air di daun keladi: Tidak bertahan lama atau tidak tahan terhadap ujian.
35. Bagai kera mendapat bunga: Orang yang tidak tahu menghargai sesuatu yang diberikan.
36. Bagai tikus berlubang: Orang yang licik atau selalu mencari kesempatan untuk menguntungkan diri sendiri.
37. Bagai menaruh harapan di bulan: Mengandalkan sesuatu yang mustahil atau tidak realistis.
38. Bagai telur di ujung tanduk: Dalam keadaan yang sangat berbahaya atau tidak pasti.
39. Bagai melukis tanpa warna: Tidak memiliki kehidupan atau semangat.
40. Bagai timba yang jatuh ke sumur: Kejadian yang tidak terduga atau kesialan yang mendadak.
41. Bagai menyelam minum air: Melakukan sesuatu dengan sangat mudah atau tanpa kesulitan.
42. Bagai garam pada luka: Orang yang menambahkan rasa sakit atau masalah dalam suatu situasi.
43. Bagai air yang mengalir tidak berhenti: Seseorang yang terus bekerja keras atau tidak pernah berhenti.
44. Bagai burung hantu di tengah siang: Seseorang yang tidak sesuai dengan lingkungannya atau terlihat aneh.
45. Bagai anjing dengan bayangannya: Orang yang takut atau tidak berani menghadapi hal-hal yang sulit.
46. Bagai ikan hidup di air mati: Orang yang tidak terkesan atau tidak peduli dengan keadaan sekitarnya.
47. Bagai api dalam sekam: Sesuatu yang berbahaya atau menimbulkan ancaman, namun tidak terlihat dari luar.
48. Bagai ular yang melingkar di pohon: Orang yang menghalangi atau menyulitkan orang lain.
49. Bagai petir di siang bolong: Kejadian yang tidak terduga atau mengejutkan.
50. Bagai batu di tengah laut: Orang yang merasa sendirian atau terisolasi.
Demikianlah 50 contoh peribahasa Indonesia beserta artinya. Indonesia masih kaya akan banyak Peribahasa lainnya.