-->

Arti Peribahasa AIR YANG TENANG JANGAN DISANGKA TIADA BUAYA

Makna peribahasa "Air yang tenang jangan disangka tiada buaya" mengingatkan kita untuk tidak mengabaikan potensi bahaya atau ancaman yang mungkin tersembunyi di balik situasi yang terlihat tenang atau tidak berbahaya.

Contoh dalam percakapan:

A: "Saya merasa aman berjalan sendirian di lingkungan ini. Tidak pernah ada masalah."
B: "Tetaplah waspada. Air yang tenang jangan disangka tiada buaya. Meskipun lingkungan ini terlihat aman, tetap ada potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat."

A: "Saya berpikir hubungan kami sangat baik. Tidak ada pertengkaran atau masalah serius."
B: "Ingatlah, air yang tenang jangan disangka tiada buaya. Terkadang masalah atau ketidaksesuaian dalam hubungan bisa muncul tiba-tiba, meskipun semuanya terlihat baik-baik saja."

A: "Kenapa kamu khawatir? Situasi ini terlihat stabil dan tidak ada ancaman."
B: "Hati-hati, air yang tenang jangan disangka tiada buaya. Perubahan tak terduga atau kejadian yang tidak terlihat bisa muncul sewaktu-waktu. Penting untuk tetap waspada."

A: "Saya berpikir bisnis ini akan terus sukses. Semuanya tampak lancar dan stabil."
B: "Tetap waspada. Air yang tenang jangan disangka tiada buaya. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis, dan situasi yang tampak baik-baik saja belum tentu berlanjut tanpa kendala."

A: "Saya percaya sepenuhnya pada teman ini. Dia selalu terlihat jujur dan dapat diandalkan."
B: "Tetaplah berhati-hati. Air yang tenang jangan disangka tiada buaya. Terkadang, orang yang terlihat baik-baik saja bisa memiliki niat yang tidak baik atau melakukan pengkhianatan."

Related Posts