Makna peribahasa "Air tenang menghanyutkan" mengacu pada sifat-sifat atau kekuatan yang tersembunyi di balik kesan yang tenang atau tidak mencurigakan. Hal ini mengingatkan kita bahwa hal-hal yang terlihat tenang atau tidak mencolok tidak selalu aman atau tidak berbahaya.
Contoh dalam percakapan:
A: "Ternyata dia adalah orang yang curang. Sepertinya dia tidak pernah menunjukkan tanda-tanda mencurigakan sebelumnya."
B: "Ya, memang terkadang air tenang menghanyutkan. Sifat curangnya tidak terlihat dari luar, tetapi ternyata ada sisi gelap yang tersembunyi."
A: "Bagaimana mungkin perusahaan itu bangkrut? Mereka selalu terlihat sukses dan stabil."
B: "Air tenang menghanyutkan. Kondisi keuangan dan masalah internal yang tidak terlihat dapat mengakibatkan kebangkrutan, meskipun perusahaan terlihat sukses dari luar."
A: "Aku pikir dia adalah teman yang baik, tapi tiba-tiba dia mengkhianati aku."
B: "Itu mengecewakan. Tapi, seperti peribahasa mengatakan, air tenang menghanyutkan. Terkadang, orang yang kita pikir baik ternyata memiliki niat yang tidak baik."
A: "Dia selalu tersenyum dan berbicara dengan lembut, tapi dia selalu mencari kesempatan untuk menjatuhkan orang lain."
B: "Betul, air tenang menghanyutkan. Kita tidak boleh menilai seseorang hanya dari penampilannya. Ada orang yang terlihat baik, tetapi memiliki sifat yang tidak baik."
A: "Bagaimana bisa mobil itu mengalami kecelakaan? Pengemudinya selalu mengendarai dengan hati-hati."
B: "Kejadian itu menunjukkan bahwa kecelakaan bisa terjadi pada siapa pun, meskipun pengemudi terlihat hati-hati. Air tenang menghanyutkan, kita harus selalu waspada."